Tuesday, November 14, 2006

BRAIN ALIAS OTAK MANUSIA



Otak orang manakah yang paling bernilai tinggi harganya? Jadi ingat sebuah kisah tentang kontes otak termahal. Tak orang Jepang dijual seharga 20 euro, otak orang Jerman dijual seharga 30 euro dan otak orang dari negara- negara lain yang dijual dibawah 50 euro. Bagaimana dengan otak orang Indonesia? Otak orang Indonesia dihargai 100 euro. Loh kenapa mahal sekali? Jawabannya karena otak orang Indonesia jarang dipakai alias masih orisinil. Bukankah yang orisinil itu mahal harganya.Walaupun hanya sebuah anekdot namun patut untuk direnungkan.

Mungkin faktor lain berpengaruh terhadap perkembangan otak mereka. Seperti negara Jepang yang terkenal dengan produk2 nya yang mutakhir. Mungkin sering kena gempa jadi membuat mereka selalu berpikir. Atau kebanyakan makan ikan? Yang katanya ikan mengandung gizi yang tinggi untuk kecerdasan otak. Negara Jerman yang terkenal dengan kecanggihan tekhnologinya sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi. Atau mungkin negara Cina yang terkenal dengan produk- produknya yang murah namun berkualitas rendah. Coba , barang apa yang tidak di produksi oleh Cina? Semua ada. Dari mulai mainan, elektronik sampai kendaraan bermotor semua ada. Dan itu dibuat oleh industri rumahan. Coba bayangkan. Mungkin karena sistem negara mereka yang komunis atau karena jumlah penduduk mereka yang semakin bertambah banyak. Sehingga untuk bisa survive dalam hidup ini mereka harus bersaing.

Terus bagaimana hubungannya dengan otak? Sebetulnya kalau kita bisa mendayagunakan otak kita maka kita akan lebih pintar malah semakin jenius. Karena menurut penelitian kita baru beberapa % saja memakai bagian otak kita untuk berpikir. Einsten saja baru 30 % sudah hebat begitu gimana kalo 100 % . Gimana yah caranya agar kita bisa 100 % memakai otak kita. Kalo saya malah pusing begitu coba belajar lebih banyak, baca lebih banyak berhitung lebih banyak dan lainnya lebih banyak. Senam otak sudah tapi belum maksimal juga. Mungkin ada yang bisa kasih komentar?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home